wawancara menurut sugiyono 2018

Sapaan Pembuka

Halo selamat datang di budhijaya.co.id, tempat di mana Anda dapat menemukan informasi terkini seputar berbagai topik menarik. Kali ini, kami akan membahas tentang wawancara menurut Sugiyono 2018. Wawancara adalah metode penting dalam penelitian yang memungkinkan peneliti untuk mendapatkan data langsung dari narasumber. Sugiyono, seorang ahli dalam bidang metodologi penelitian, telah memberikan pemahamannya tentang wawancara dalam tahun 2018. Artikel ini akan memberikan gambaran lengkap tentang metode dan teknik wawancara menurut Sugiyono pada tahun tersebut. Mari kita mulai!

Pendahuluan

Wawancara merupakan salah satu metode pengumpulan data primer yang populer dalam penelitian ilmiah. Metode ini memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi dan pemahaman yang mendalam mengenai suatu fenomena atau topik yang diteliti. Sugiyono, seorang ahli penelitian terkemuka, telah memberikan pandangannya tentang wawancara melalui publikasinya pada tahun 2018. Dalam artikel ini, akan dijelaskan secara detail mengenai kelebihan dan kekurangan wawancara menurut Sugiyono 2018.

Kelebihan Wawancara Menurut Sugiyono 2018

1. Fleksibilitas metode: Wawancara memungkinkan peneliti untuk menyesuaikan pertanyaan-pertanyaan dengan kondisi dan kebutuhan individu narasumber.

2. Pengumpulan data yang mendalam: Melalui wawancara, peneliti dapat mendapatkan data yang mendalam dan detail tentang pikiran, pandangan, dan pengalaman narasumber terkait topik yang diteliti.

3. Pertanyaan yang dapat diulang: Jika terdapat kebingungan atau kekurangan informasi, peneliti dapat mengulang pertanyaan untuk memperoleh penjelasan yang lebih jelas.

4. Konteks yang lebih baik: Wawancara memungkinkan peneliti untuk mendapatkan pemahaman kontekstual tentang masalah yang diteliti karena interaksi langsung dengan narasumber.

5. Fleksibilitas waktu: Wawancara dapat dilakukan secara fleksibel sesuai kesepakatan antara peneliti dan narasumber, sehingga memudahkan pengumpulan data di waktu yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.

6. Penerapan teknik probing: Dalam wawancara, peneliti dapat menggunakan teknik probing untuk menggali informasi yang lebih dalam dari narasumber, sehingga memperkaya data yang diperoleh.

7. Kesempatan untuk bertanya langsung: Wawancara memberikan kesempatan kepada peneliti untuk mengajukan pertanyaan secara langsung kepada narasumber, sehingga memperoleh jawaban yang lebih akurat dan mendalam sesuai dengan kebutuhan penelitian.

Kekurangan Wawancara Menurut Sugiyono 2018

1. Keterbatasan jumlah narasumber: Wawancara membutuhkan waktu dan tenaga yang cukup banyak, sehingga peneliti mungkin hanya dapat melakukan wawancara dengan sejumlah terbatas narasumber.

2. Keterbatasan objektivitas: Terkadang, narasumber dalam wawancara bisa dipengaruhi oleh pandangan atau opini peneliti, sehingga mengurangi objektivitas dari data yang diperoleh.

3. Keterbatasan keberlanjutan: Wawancara membutuhkan kehadiran fisik peneliti dan narasumber secara bersamaan, sehingga sulit dilakukan dalam jangka waktu yang lama atau dalam situasi yang tidak memungkinkan.

4. Kemungkinan kehilangan informasi: Dalam wawancara, terdapat kemungkinan bahwa narasumber tidak dapat mengingat atau mengekspresikan informasi dengan baik, sehingga dapat mengurangi kualitas data yang diperoleh.

5. Ketergantungan pada kemampuan bahasa: Wawancara membutuhkan bahasa komunikasi yang efektif antara peneliti dan narasumber, sehingga jika terdapat perbedaan bahasa, dapat mempengaruhi kualitas dan keakuratan data yang diperoleh.

6. Potensi bias dalam interpretasi: Dalam wawancara, peneliti dapat mempresentasikan hasil secara tidak objektif atau menafsirkan jawaban narasumber sesuai dengan kepentingan peneliti, sehingga mengurangi kehandalan data.

7. Keterbatasan generalisasi: Karena wawancara bersifat kualitatif dan subjektif, hasil yang diperoleh sulit digeneralisasi ke populasi yang lebih luas, sehingga dibutuhkan metode lain untuk mengonfirmasi temuan.

Tabel Informasi Wawancara Menurut Sugiyono 2018

Judul Wawancara Menurut Sugiyono 2018
Tahun 2018
Metode Pengumpulan data primer
Ahli Sugiyono
Kelebihan Fleksibilitas, pengumpulan data mendalam, pertanyaan dapat diulang, konteks yang lebih baik, fleksibilitas waktu, penerapan teknik probing, kesempatan untuk bertanya langsung
Kekurangan Keterbatasan jumlah narasumber, keterbatasan objektivitas, keterbatasan keberlanjutan, kemungkinan kehilangan informasi, ketergantungan pada kemampuan bahasa, potensi bias dalam interpretasi, keterbatasan generalisasi

FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan) tentang Wawancara Menurut Sugiyono 2018

1. Apa yang dimaksud dengan wawancara menurut Sugiyono 2018?

2. Bagaimana cara melaksanakan wawancara menurut Sugiyono 2018?

3. Bagaimana meminimalisir potensi bias dalam wawancara?

4. Apa saja teknik probing yang dapat digunakan dalam wawancara?

5. Seberapa representatif hasil wawancara menurut Sugiyono 2018?

6. Apakah ada metode lain yang dapat mendukung hasil wawancara?

7. Berapa banyak narasumber yang sebaiknya dilibatkan dalam wawancara menurut Sugiyono 2018?

8. Apa saja persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan wawancara?

9. Bagaimana cara mengatasi keterbatasan keberlanjutan wawancara?

10. Apakah wawancara menurut Sugiyono 2018 hanya bisa dilakukan secara tatap muka?

11. Bagaimana memastikan keakuratan data yang diperoleh melalui wawancara?

12. Seberapa fleksibel waktu wawancara menurut Sugiyono 2018?

13. Apakah ada bentuk wawancara yang dapat dilakukan secara online atau jarak jauh?

Kesimpulan

Setelah membahas kelebihan dan kekurangan wawancara menurut Sugiyono 2018, dapat disimpulkan bahwa wawancara adalah metode yang fleksibel dan memberikan kesempatan untuk memperoleh data yang mendalam. Namun, ada beberapa keterbatasan yang perlu diperhatikan. Selain itu, penting untuk melakukan persiapan yang matang, menghindari bias, dan mengonfirmasi hasil dengan metode lain untuk memastikan kehandalan data. Oleh karena itu, wawancara menurut Sugiyono 2018 dapat menjadi pilihan metode yang efektif dalam penelitian.

Disclaimer:

Artikel ini bertujuan untuk memberikan gambaran umum tentang wawancara menurut Sugiyono 2018. Pembaca diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan mendapatkan pandangan dari berbagai sumber sebelum mengambil keputusan atau tindakan yang berkaitan dengan topik ini.